Being Mature, Being Wiser

Tiap2 dari kita punya style sendiri2, Tony dengan ke-narcis-annya, Gua yang galak2 gak jelas, Ci Epi yang to the point, Awui yang suka berbahasa gak jelas (bukan bahasa roh ya..:P)..yang jelas style kita itu semua beda2, dan tentu aja dalam pergaulan dengan orang lain, ada yang namanya 'pemahaman atas situasi', 'etika', 'penyesuaian terhadap lawan bicara', 'pengertian dan penerimaan terhadap orang lain yang tentu saja punya latar belakang yang berbeda dengan kita', ini adalah syarat mutlak dari hubungan secara kelompok, dan sifatnya adalah syarat2 ini harus terpenuhi supaya hubungan dalam satu kelompok itu solid dan membangun, dan tentu saja semua syarat ini 'diikat' oleh sesuatu yang namanya "kejujuran" dan "keterbukaan".

Selama ini kita bergabung dalam organisasi yang sifatnya 'Rohani' artinya prinsip dasar dari hubungan kita adalah melayani Tuhan dan sesama berdasarkan KASIH, lalu apa sih maksud atau pengertian "Kasih" itu sendiri? apakah Kasih itu berarti kita membiarkan teman2 kita yang sedang susah/salah tanpa berbuat apa2 dengan alasan, that's his/her personal matters, not ours?OK jika itu tidak concern dengan hubungan kita dalam kelompok dan selama itu tidak membinasakan/menghancurkan dia, tapi bagaimana jika itu concern (berhubungan) dengan kelompok?..Tentu saja kita harus bertanya, menegur, menasihati memberi arahan supaya orang tersebut bisa 'sadar' dan mengerti akan sesuatu yang keliru itu.

Tapi gak jarang teguran, nasehat dan saran yang kita kasih itu tidak ditanggapi dengan baik, dan kadang malah disalahartikan, bisa aja karena salah penyampaian, salah timing, dan disampaikan oleh orang yang salah...that's why gua kemaren membatalkan latihan, supaya semua jadi jelas, apa sih maksud ini, maksud itu...supaya jangan sampe ada yang denger dari pihak ketiga dan salah mengerti...Gua gak mau ada yang gak enak terjadi di antara kita.

Dan apa yang terjadi kemaren? Tidak ada yang terjadi, karena mungkin sudah menutup diri, tidak mau mendengar apapun, usaha yang dilakukan dengan cara baik2 tidak ditanggapi dengan baik..

Gua tidak dalam posisi membenarkan diri sendiri or kelompok tertentu di sini, tapi gua hanya mau mengingatkan, bahwa "Tidak ada sesuatu pun yang tidak dapat dibicarakan dengan baik2", tapi pertanyaannya adalah: adakah kehendak baik untuk mendengarkan secara langsung, dan memahami maksud perbuatan/tindakan teman2 yang lain?Atau setidaknya adakah rasa 'kasih' yang setidaknya menuntun agar kita mau menghargai orang2 yang berusaha memperbaiki keadaan?

We are not in the position to judge You, We are not in the position to interfere with Your personal life, but We are in the position of those people who cares about You and wanting You to be better, to be more mature, to be Wiser.

Tidak semua yang kamu pikirkan benar adalah benar, dan tidak semua yang kamu pikirkan salah itu adalah benar salah, itulah sebabnya dibutuhkan yang namanya penyamaan persepsi dan sudut pandang, dan kemauan melihat diluar dari kacamata (sudut pandang) sendiri dan juga keterbukaan terhadap saran2 yang diberikan.

Dengan menulis ini, aku berharap dan mengajak teman2 semua untuk berpikir, merenung dan berada dalam satu visi, visi yang dilandasi dengan kasih yang menyelamatkan, karena apalah kasih itu jika kasih itu tidak bisa menyelamatkan dan malah membawa kepada kehancuran dan kebinasaan?

With Love and Care,
Lina